SYALOOM !!!

Ibadah
HUT dilayani oleh Sekretaris Klasis GPM Kairatu, Pdt. E. Muskita, S.Th. Dalam
refleksi yang di dasarkan atas Surat Paulus kepada Timotius, 1 Timotius 3 ;
14-16 ditekankan beberapa hal pokok antara lain ;
·
Syukur
HUT jemaat yang ke-33 tahun merupakan bukti penyertaan Tuhan yang nyata dalam
hidup jemaat. Dan dalam Moment syukur ini jemaat melakukan peletakan Batu
penjuru bagi bangunan Pastori jemaat yang baru, hal ini merupakan respons umat
terhadap penyertaan Tuhan yang nyata itu.
· Dalam syukur
atas anugrah Tuhan yang nyata itu, ada ada tanggungjawab yang harus digumuli
sercara bersama dalam ayat 15 “ harus
hidup sebagai keluarga Allah, yakni jemaat dari Allah yang hidup, tiang penopang
dan dasar kebenaran “
Menyatakan hidup
sebagai keluarga, mengisyaratkan bagi kita ada aspek persekutuan yang
harus ditonjolkan persekutuan diantara kita maupun kita dengan Tuhan, kualitas
relasi dalam persekutuan kita adalah kualitas relasi kekeluargaan, hal ini
dapat menjadi modal bersama kita dalam pekerjaan pembangunan Pastori Jemaat.
Hal yang berikut, menjadi jemaat dari Allah yang hidup, berkaitan dengan eksitensi jemaat yang penuh dengan
dinamika dalam pelayanan dan kesaksian. Dan semua hal diatas dipahami dalam kesatuan ibadah (ayat 16), ibadah yang tidak dibatasi dalam ruang-ruang ibadah, tetapi ibadah sebagai kesaksian dan pelayanan kita, termasuk membangun Pastori juga dipahami sebagai wujud dari ibadah kita.
· Fungsi
bangunan Pastori harus pahami bukan
sebatas tempat tinggal pendeta, tetapi menjadi tempat dimana umat dan pendeta
bertemu untuk menggumuli persoalan-persoalan umat dan juga menjadi tempat
dimana umat dapat menemukan jawaban atas pergumulan hidup mereka, karena itu, pastori
harus tetap terbuka 1x 24 jam.
· Dengan
semangat Reformasi menjadi titik berangkat bersama untuk meningkatkan kualitas
pergumulan dan pelayanan di jemaat Ursana selama dalam membina persekutuan dan
kesaksian bersama, dan menjadi moment penting untuk memaksimalkan proses pembangunan
pastori, yang diberkati Tuhan akan
selesai tahun 2014.
Setelah
pelayanan persembahan umat, ibadah dilanjutkan dengan prosesi MPK, Majelis
Jemaat, Pemerintah Kecamatan, Kepala Dusun dan Umat diiringi trompet dari
Jemaat GPM Kairatu menuju lokasi pastori baru untuk pelaksanaan akta peletakan
batu penjuru.
Akta
peletakan Batu Penjuru, dilakukan oleh masing-masing ; Ketua Klasis GPM
Kairatu, Camat Inamosol Bpk. A. Resok,
S.Sos, mewakili Pemerintah Kecamatan dan Kepala Tukang Pnt. Nan Sabandar, yang
kemudian disambut dengan Paduan Suara Wadah Pelayanan Perempuan Jemaat GPM
Ursana.
Selanjutnya
arak-arakan menuju ke gedung gereja Syaloom untuk melanjutkan Ibadah dan acara
serimonial.
Dari
Pelaksanaan Ibadah Syukur HUT ke 33
Jemaat GPM Ursana ada beberapa catatan yang Replektif yang dapat disampaikan ;
1.
Bahwa perayaan HUT ke 33 Jemaat Ursana menjadi
bukti tentang penyertaan Allah bagi umatNya di Ursana, tetapi sekaligus sebagai
bukti bahwa Jemaat Ursana mampu melakukan Amanat Pelayanan Gereja sebagaimana
diisyaratkan dalam Tata Gereja Gereja Protestan Maluku, setelah dimekarkan dari
Jemaat GPM Uraur 33 tahun yang lalu. Bahwa
kendati Ursana dari sisi kuantitas hanya terdiri dari 74 Kepala Keluarga dan
309 jiwa, tetapi dari sisi kualitas mampu mempertahankan eksistensi sebagai
jemaat mandiri. Ini sesuatu yang penting dan luar Biasa.
2.
Bahwa pembangunan Pastori Jemaat Ursana adalah
bukti komitmen Jemaat Ursana mempertahankan eksistensinya sebagai Jemaat
Mandiri. Komitmen itu perlu dijaga bukan saja pada saat akta peletakan batu
penjuru diletakan, tetapi dalam seluruh proses pengerjaannnya sampai dengan
peresmiannya nanti. (Panitia dan umat bersepakat untuk meresmikan di tahun
2014). Untuk maksud itu, maka Jemaat Ursana diharapkan belajar dari apa yang
dilakukan Yesus, ketika Ia memberi makan lima ribu orang dengan 2 ekor ikan dan
5 ketul roti. Artinya bagaimana Jemaat Ursana berusaha untuk mengelola seluruh potensi yang ada di
jemaat dan kemudian menggunakannya secara efektif bagi pelaksanaan pembangunan.
Sekecil apapun potensi itu, tetapi kalau disyukuri dan dikelola secara
bertanggung jawab hasilnya pasti dashyat. Ini tidak dimaksudkan agar bantuan
dari luar jemaat, Pemerintah dan LSM tidak perlu,….sangat perlu, tetapi itu bukan
yang utama. Yang utama adalah potensi dalam Jemaat, agar kemudian berdampak
pula pada kesadaran umat untuk merawat bangunan pastori itu dengan baik ketika
telah diresmikan.
3. Membangun pastori, tidak harus mengorbankan
upaya umat membangun hidupnya. Karena itu beberapa hal yang patut diperhatikan
oleh Panitia dan Majelis Jemaat adalah ;
a. Membagi
waktu kerja dengan baik. Agar umat dengan sukacita bekerja membangun pastori
tetapi juga mencari nafkah bagi kehidupan keluarganya.
b. Mengelola
seluruh bantuan dengan transparan dan akuntabel agar umat terus bersemangat
untuk bekerja.
c. Semangat
persatuan dan persekutuan sebagai keluarga Allah perlu dijaga.
d. Berdoa
meminta pertolongan Tuhan sebab hanya dalam proses bekerja bersama Tuhan, semua
pekerjaan dapat terselesaikan.
4. Camat Inamosol dalam sambutannya juga memberikan
apresiasi bagi proses pembangunan pastori dan untuk itu dalam keterbatasan Pemerintah
Kecamatan Inamosol, ia menyumbangkan batako sebanyak 500 buah. Terima kasih
Bapa Camat untuk kontribusinya bagi pengembangan pelayanan di Klasis Kairatu,
terutama Jemaat Ursana.
Jam 11, 30 wit, setelah menikmati hidangan ringan yang disiapkan Majelis Jemaat, kami meninggalkan Usrana menuju Kairatu, dan mampir sejenak di Jemaat GPM Uraur yang sementara bekerja keras untuk menyelesaikan Bangunan Gereja Yabook yang berada pada taraf penyelesaiannya.
Dengan bercanda,....Ketua Majelis Jemaat Uraur menyayangkan ketidakterlibatannya dalam acara yang akbar di Ursana, karena tidak diundang oleh Majelis Jemaat Ursana. Tetapi beliau dan segenap anggota Jemaat di Uraur, siap untuk membantu Ursana dalam proses pengerjaan pastorinya, sebagaimana Jemaat Ursana membantu Jemaat Uraur dalam pekerjaan pembangunan gerejanya. Dangke Bapa Ely untuk komitmen bergerejanya.
Selamat
berjuang, selamat bekerja dan sukses untuk Jemaat GPM Ursana,….sampai jumpa
dalam acara Peresmian pastori Ursana di tahun depan.
Soli
Deo Gloria.
Oleh
: Jan. Z. Matatula, S.Th.