CATATAN PELAYANAN

CATATAN PELAYANAN
Masohi

Kamis, 31 Oktober 2013

DI TENGAH SEMANGAT MERAYAKAN HUT KE 33 JEMAAT GPM URSANA





SYALOOM !!!
Hari kamis subuh tepatnya pukul 05.15 wit, dengan kenderaan dinas kami melakukan perjalanan dari Kairatu ke Jemaat GPM Ursana. Menelusuri ruas jalan yang rusak sehingga kenderaan tidak bisa dipacu lebih dari 30 km/jam.  Kami tiba di Ursana pukul 05.45 wit, dan banyak umat yang bergegas ke gedung gereja Syaloom untuk menghadiri Ibadah Syukur HUT ke 33 Jemaat GPM Ursana, yang jatuh pada  tanggal 31 Oktober 2013. Yang menarik adalah Ibadah Syukur HUT ini, sekaligus  merupakan Ibadah Peletakan Batu Penjuru Pastori Jemaat GPM Ursana yang baru.

Ibadah HUT dilayani oleh Sekretaris Klasis GPM Kairatu, Pdt. E. Muskita, S.Th. Dalam refleksi yang di dasarkan atas Surat Paulus kepada Timotius, 1 Timotius 3 ; 14-16 ditekankan beberapa hal pokok antara lain ;
·         Syukur HUT jemaat yang ke-33 tahun merupakan bukti penyertaan Tuhan yang nyata dalam hidup jemaat. Dan dalam Moment syukur ini jemaat melakukan peletakan Batu penjuru bagi bangunan Pastori jemaat yang baru, hal ini merupakan respons umat terhadap penyertaan Tuhan yang nyata itu.
·   Dalam syukur atas anugrah Tuhan yang nyata itu, ada ada tanggungjawab yang harus digumuli sercara bersama dalam ayat 15  harus hidup sebagai keluarga Allah, yakni jemaat dari Allah yang hidup, tiang penopang dan dasar kebenaran “
Menyatakan hidup sebagai keluarga, mengisyaratkan bagi kita ada aspek persekutuan yang harus ditonjolkan persekutuan diantara kita maupun kita dengan Tuhan, kualitas relasi dalam persekutuan kita adalah kualitas relasi kekeluargaan, hal ini dapat menjadi modal bersama kita dalam pekerjaan pembangunan Pastori Jemaat. Hal yang berikut, menjadi jemaat dari Allah yang hidup, berkaitan dengan eksitensi jemaat yang penuh dengan dinamika dalam pelayanan dan kesaksian. 
Dan semua hal diatas dipahami dalam kesatuan ibadah (ayat 16), ibadah yang tidak dibatasi dalam ruang-ruang ibadah, tetapi ibadah sebagai kesaksian dan pelayanan kita, termasuk membangun Pastori juga dipahami sebagai wujud dari ibadah kita.
·      Fungsi bangunan Pastori  harus pahami bukan sebatas tempat tinggal pendeta, tetapi menjadi tempat dimana umat dan pendeta bertemu untuk menggumuli persoalan-persoalan umat dan juga menjadi tempat dimana umat dapat menemukan jawaban atas pergumulan hidup mereka, karena itu, pastori harus tetap terbuka 1x 24 jam.
·      Dengan semangat Reformasi menjadi titik berangkat bersama untuk meningkatkan kualitas pergumulan dan pelayanan di jemaat Ursana selama dalam membina persekutuan dan kesaksian bersama, dan menjadi moment penting untuk memaksimalkan proses pembangunan pastori, yang  diberkati Tuhan akan selesai tahun 2014.

Setelah pelayanan persembahan umat, ibadah dilanjutkan dengan prosesi MPK, Majelis Jemaat, Pemerintah Kecamatan, Kepala Dusun dan Umat diiringi trompet dari Jemaat GPM Kairatu menuju lokasi pastori baru untuk pelaksanaan akta peletakan batu penjuru.

Akta peletakan Batu Penjuru, dilakukan oleh masing-masing ; Ketua Klasis GPM Kairatu, Camat Inamosol  Bpk. A. Resok, S.Sos, mewakili Pemerintah Kecamatan dan Kepala Tukang Pnt. Nan Sabandar, yang kemudian disambut dengan Paduan Suara Wadah Pelayanan Perempuan Jemaat GPM Ursana.
Selanjutnya arak-arakan menuju ke gedung gereja Syaloom untuk melanjutkan Ibadah dan acara serimonial.

Dari Pelaksanaan  Ibadah Syukur HUT ke 33 Jemaat GPM Ursana ada beberapa catatan yang Replektif yang dapat disampaikan ;

1.      Bahwa perayaan HUT ke 33 Jemaat Ursana menjadi bukti tentang penyertaan Allah bagi umatNya di Ursana, tetapi sekaligus sebagai bukti bahwa Jemaat Ursana mampu melakukan Amanat Pelayanan Gereja sebagaimana diisyaratkan dalam Tata Gereja Gereja Protestan Maluku, setelah dimekarkan dari Jemaat GPM Uraur 33 tahun yang lalu.  Bahwa kendati Ursana dari sisi kuantitas hanya terdiri dari 74 Kepala Keluarga dan 309 jiwa, tetapi dari sisi kualitas mampu mempertahankan eksistensi sebagai jemaat mandiri. Ini sesuatu yang penting dan luar Biasa.

2.      Bahwa pembangunan Pastori Jemaat Ursana adalah bukti komitmen Jemaat Ursana mempertahankan eksistensinya sebagai Jemaat Mandiri. Komitmen itu perlu dijaga bukan saja pada saat akta peletakan batu penjuru diletakan, tetapi dalam seluruh proses pengerjaannnya sampai dengan peresmiannya nanti. (Panitia dan umat bersepakat untuk meresmikan di tahun 2014). Untuk maksud itu, maka Jemaat Ursana diharapkan belajar dari apa yang dilakukan Yesus, ketika Ia memberi makan lima ribu orang dengan 2 ekor ikan dan 5 ketul roti. Artinya bagaimana Jemaat Ursana berusaha untuk mengelola seluruh potensi yang ada di jemaat dan kemudian menggunakannya secara efektif bagi pelaksanaan pembangunan. Sekecil apapun potensi itu, tetapi kalau disyukuri dan dikelola secara bertanggung jawab hasilnya pasti dashyat. Ini tidak dimaksudkan agar bantuan dari luar jemaat, Pemerintah dan LSM tidak perlu,….sangat perlu, tetapi itu bukan yang utama. Yang utama adalah potensi dalam Jemaat, agar kemudian berdampak pula pada kesadaran umat untuk merawat bangunan pastori itu dengan baik ketika telah diresmikan.

3. Membangun pastori, tidak harus mengorbankan upaya umat membangun hidupnya. Karena itu beberapa hal yang patut diperhatikan oleh Panitia dan Majelis Jemaat adalah ;

a.      Membagi waktu kerja dengan baik. Agar umat dengan sukacita bekerja membangun    pastori tetapi juga mencari nafkah bagi kehidupan keluarganya.
b. Mengelola seluruh bantuan dengan transparan dan akuntabel agar umat terus bersemangat untuk bekerja.
c.      Semangat persatuan dan persekutuan sebagai keluarga Allah perlu dijaga.
d.    Berdoa meminta pertolongan Tuhan sebab hanya dalam proses bekerja bersama Tuhan, semua pekerjaan dapat terselesaikan.

4.   Camat Inamosol dalam sambutannya juga memberikan apresiasi bagi proses pembangunan pastori dan untuk itu dalam keterbatasan Pemerintah Kecamatan Inamosol, ia menyumbangkan batako sebanyak 500 buah. Terima kasih Bapa Camat untuk kontribusinya bagi pengembangan pelayanan di Klasis Kairatu, terutama Jemaat Ursana.
Jam 11, 30 wit, setelah menikmati hidangan ringan yang disiapkan Majelis Jemaat, kami meninggalkan Usrana menuju Kairatu, dan mampir sejenak di Jemaat GPM Uraur yang sementara bekerja keras untuk menyelesaikan Bangunan Gereja Yabook yang berada pada taraf penyelesaiannya. 
Dengan bercanda,....Ketua Majelis Jemaat Uraur menyayangkan ketidakterlibatannya dalam acara yang akbar di Ursana, karena tidak diundang oleh Majelis Jemaat Ursana. Tetapi  beliau dan segenap anggota Jemaat di Uraur, siap untuk membantu Ursana dalam proses pengerjaan pastorinya, sebagaimana Jemaat Ursana membantu Jemaat Uraur dalam pekerjaan pembangunan gerejanya. Dangke Bapa Ely untuk komitmen bergerejanya.

Selamat berjuang, selamat bekerja dan sukses untuk Jemaat GPM Ursana,….sampai jumpa dalam acara Peresmian pastori Ursana di tahun depan.
Soli Deo Gloria.

Oleh : Jan. Z. Matatula, S.Th.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar